Powered By Blogger

Kamis, 18 Agustus 2011

Efek Samping Obat


Efek samping obat adalah setiap efek yang tidak diharapkan, yang merugikan atau membahayakan pasien (adverse reactions) sebagai akibat dari suatu pengobatan / prosedur terapi. Setiap obat mempunyai kemungkinan untuk menyebabkan efek samping. Hal ini disebabkan karena sama halnya dengan efek terapi, efek samping obat juga merupakan hasil interaksi yang kompleks antara molekul obat dengan tempat kerja spesifik dalam sistem biologis tubuh, yang bervariasi antar individu.
Efek samping obat bisa saja muncul pada setiap penggunaan obat, baik obat farmasi (mengandung bahan aktif tertentu yang diproses secara kimia), maupun obat herbal. Hal ini karena setiap zat aktif yang bersifat terapi mungkin saja memberikan reaksi yang tidak diinginkan.
Beberapa contoh efek samping misalnya:
  • Reaksi Imunologi (kekebalan tubuh), contoh: reaksi alergi akut karena suntikan antibiotik.
  • Efek farmakologis yang berlebihan, contoh: hipoglikemia berat karena pemberian insulin.
  • Efek samping karena penggunaan jangka lama, contoh: osteoporosis karena pengobatan kortikosteroid jangka lama.
  • Gejala putus obat (withdrawal symptoms).
  • dan sebagainya.
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERJADINYA EFEK SAMPING OBAT
Ada beberapa faktor yang dapat mendorong terjadinya efek samping obat.
  • Faktor bukan obat
    • Berasal dari dalam pasien (intrinsik), yakni umur, jenis kelamin, genetik, kecenderungan untuk alergi, penyakit, sikap, dan kebiasaan hidup.
    • Berasal dari luar pasien (ekstrinsik), yakni dokter (pemberi obat) dan lingkungan, misalnya pencemaran oleh antibiotika.

  • Faktor obat
  • Intrinsik dari obat, yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping.
  • Pemilihan obat.
  • Cara penggunaan obat.
  • Interaksi antar obat.
APA YANG HARUS DILAKUKAN JIKA ANDA MENGALAMI EFEK SAMPING?
Segera laporkan dan hubungi Dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat, termasuk penghentian dan penggantian obat, jika perlu.  Jangan mencoba menangani gejala yang Anda alami sendiri dengan mengkonsumsi obat bebas, karena masih ada risiko terjadi interaksi dari zat aktif obat bebas dengan obat yang diresepkan Dokter Anda.

BAGAIMANA CARA MENGHINDARI EFEK SAMPING OBAT?
Efek samping tidak mungkin dihilangkan sama sekali, tetapi dapat ditekan atau dicegah seminimal mungkin dengan menghindari faktor-faktor risiko yang sebagian besar sudah diketahui.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
1. Baca dosis obat dan patuhi aturan pakainya sesuai anjuran dokter.
Setiap obat memiliki kekuatan yang berbeda, dan bervariasi antar individu. Bacalah dosis obat dengan cermat ketika Anda akan mengkonsumsinya. Bila dokter menyarankan setengah tablet, jangan mengubahnya sendiri karena Anda merasa efeknya kurang. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum mengubah dosis Anda. Tanyakan juga ke dokter atau apoteker bila Anda akan menggerus atau memecah tablet. Beberapa jenis obat harus ditelan secara utuh.
2. Lihat tanda peringatan.
Beberapa obat berpengaruh terhadap kemampuan Anda berkendara atau mengoperasikan mesin. Bila Anda meminumnya, Anda harus berhenti berkendara atau menjalankan mesin agar tidak mengalami kecelakaan.
3. Ketahui efek samping obat.
Sejumlah obat memiliki potensi efek samping. Anda harus waspada terhadap potensi efek samping obat berikut:
  • Obat antikoagulan warfarin à penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan perdarahan.
  • Obat penenang à dapat menekan kerja sistem saraf pusat.
  • Obat diuretik à dapat menyebabkan ketidakseimbangan garam dalam tubuh.
  • Obat penurun kolesterol à dapat terjadi gangguan otot (myalgia)
Bila Anda curiga obat yang Anda minum menyebabkan efek samping, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Jangan sembarangan memberikan obat bebas kepada anak.
Jangan memberikan obat bebas kepada anak kecuali labelnya secara spesifik menyebutkan boleh dikonsumsi anak-anak. Anak-anak bukanlah orang dewasa berukuran kecil. Mereka memiliki sensitivitas dan daya respon yang berbeda terhadap obat sehingga tidak semua obat untuk dewasa dapat diberikan kepada anak.
5. Bacalah kandungan isi dan tanggal kadaluwarsa obat.
Banyak obat bebas yang memiliki nama atau merek berbeda-beda namun kandungannya sama. Pastikan Anda tidak mengkonsumsi obat yang sama dalam kemasan merek yang berbeda untuk menghindari overdosis.
6. Beritahu dokter bila Anda:
  • sedang hamil atau menyusui
  • alergi terhadap obat tertentu
  • memiliki diabetes, penyakit ginjal atau hati
  • sedang mengkonsumsi obat lain atau suplemen/herbal
  • sedang menjalani diet khusus
Obat-obatan tertentu tidak cocok untuk orang dengan kondisi tertentu. Obat juga dapat berinteraksi dengan obat lain, makanan, dan suplemen tertentu. Dokter perlu mengetahui kondisi Anda agar dapat meresepkan obat yang aman.

7. Mintalah dokter mengevaluasi pengobatan jangka panjang Anda.
Bila Anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit jantung atau hipertensi, Anda perlu mengkonsumsi obat tertentu secara terus-menerus dalam jangka panjang. Obat yang Anda minum seringkali perlu diselangi obat lain agar tidak memberikan efek negatif yang merugikan kesehatan.
Ingat, setiap obat memiliki dosis, aturan pakai, cara kerja, serta efek samping masing-masing. Ada obat-obat tertentu yang dalam pemberiannya dosisnya harus ditingkatkan bertahap, tidak boleh langsung dosis tinggi, namun ada pula obat yang diberikan dosis tinggi kemudian diturunkan bertahap.
Untuk menentukan pilihan obat, kami sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter, karena ada beberapa pemeriksaan yang harus dilakukan sebelum mengkonsumsi beberapa jenis obat tertentu. Dokter akan menentukan pengobatan dengan dosis yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda.

DAPATKAH SAYA LANGSUNG MELAPORKAN EFEK SAMPING PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG MEMBUAT OBATNYA?
Berdasarkan Permenkes No. 386/1986 yang mengatur tentang promosi obat, perusahaan farmasi etikal (obat resep) dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien untuk meminimalisasi risiko terjadinya promosi secara langsung. Sebagai salah satu konsekuensi dari kode etik ini, perusahaan farmasi etikal tidak dapat menanggapi laporan pasien mengenai efek samping obat. Namun demikian, PT. Pfizer Indonesia senantiasa melakukan monitoring efek samping obat  melalui laporan yang disampaikan oleh dokter.
Oleh karenanya, jika Anda mengalami gejala yang dicurigai sebagai efek samping obat, segera laporkan dan konsultasikan dengan dokter yang meresepkan, agar mendapat penanganan dengan segera dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar